Yuan Digital China Jadi Ancaman Terbesar Dolar AS

Jakarta, CNN Indonesia --

China resmi meluncurkan yuan digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC). Peluncuran uang digital ini dinilai menimbulkan tantangan terhadap status dolar AS sebagai cadangan moneter de facto.

Selain itu, peluncuran yuan digital China ini membuat China unggul dibandingkan AS dari sisi inovasi uang online. AS sendiri saat ini masih dalam tahap penelitian CBDC.

Kyle Bass dari Hayman Capital menilai yuan digital adalah ancaman terbesar bagi AS dan negara barat lainnya.


"Yuan digital adalah ancaman terbesar bagi Barat yang kami hadapi dalam 30, 40 tahun terakhir. Ini memungkinkan China untuk 'memasukkan cakar' mereka ke semua orang di Barat dan memungkinkan mereka untuk mengekspor otoritarianisme digital mereka," pungkas Kyle Bass dari Hayman Capital Management, dikutip dari CNBC.com, Senin (26/7).

Dikutip dari CNBC, saat ini ada hampir 80 negara yang sedang dalam proses mengembangkan CBDC. Di Amerika Serikat, dua kelompok sedang ditugaskan untuk penelitian yakni MIT's Digital Currency Initiative dan The Federal Reserve Bank of Boston.

Kedua lembaga ini sedang meneliti bagaimana mata uang digital untuk masyarakat AS. Privasi menjadi perhatian para peneliti ini.

"Saya pikir jika ada dolar digital, privasi akan menjadi bagian yang sangat, sangat penting dari itu. Amerika Serikat sangat berbeda dari China," kata Neha Narula, direktur IIT's Digital Currency Initiative.

Selain itu, akses pun menjadi kekhawatiran para peneliti AS. Pasalnya, riset di AS ada 7 persen orang AS tidak menggunakan internet dan 25 persen masyarakat di atas 65 tahun tidak menggunakan internet.

Gagasan CBDC di AS sebagian ditujukan untuk memastikan dolar tetap menjadi pemimpin moneter dalam ekonomi dunia. Sebagian peneliti melihat yuan digital sebagai sesuatu yang berbahaya.

[Gambas:Video CNN]

(age/sfr)

Related Posts

0 Response to "Yuan Digital China Jadi Ancaman Terbesar Dolar AS"

Post a Comment