Rusia Dilanda Petaka Kematian Covid-19 Terus Rekor Berantai

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari Sabtu (14/8/2021), Rusia mencatatkan angka kematian harian tertinggi. Ini menjadi capaian selama tiga hari berturut akibat penularan Varian Delta dan tingkat vaksinasi yang melamban.

Dalam 24 jam terakhir terdapat 819 kasus kematian. Total kematian akibat Covid-19, adalah 169.682 orang, dan menjadi yang tertinggi di Eropa, dikutip AFP, Sabtu (14/8/2021).

Jumlah tersebut hanya memperhitungkan kematian saat virus ditetapkan menjadi penyebab utama setelah otopsi. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas terkait virus corona, badan statistik Rosstat melaporkan ada lebih dari 300.000 kasus kematian pada akhir Juni lalu.


Sedangkan penambahan kasus baru di Rusia berjumlah 22.144 kasus pada Sabtu. Rusia memang tercatat sebagai negara keempat terparah di dunia dalam hal kasus, akibat varian Delta menghantam sejak pertengahan Juni lalu.

Selain itu, Rusia juga menghadapi masalah terkait vaksinasi. Yakni menghadapi populasi skeptis terhadap vaksin, dengan jajak pendapat dari Levada Centre minggu ini melaporkan 55% orang Rusia tidak berencana untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Pemerintah sendiri terus mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi. Salah satunya Moskow, yang jadi pusat wabah di Rusia, memperkenalkan langkah-langkah vaksinasi wajib untuk mempercepat upaya inokulasi di sana.

Presiden Vladimir Putin juga ikut turun tangan, dia berulang kali meminta masyarakat untuk divaksinasi. Berdasarkan laporan situs web Gogov, telah ada 32 juta orang di Rusia yang mendapatkan vaksin penuh. Sementara jumlah masyarakatnya sekitar 146 juta orang.

Rusia sendiri diketahui memiliki tiga vaksin buatan dalam negeri untuk disuntikkan pada masyarakatnya. Negara itu tidak melakukan distribusi vaksin yang berasal dari negara barat.

Pihak berwenang setempat juga telah dituding meremehkan dampak pandemi yang terjadi di Rusia.


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

0 Response to "Rusia Dilanda Petaka Kematian Covid-19 Terus Rekor Berantai"

Post a Comment